Monday, June 14, 2010

Peranan seorang Isteri

Posted by Farhana Hizamie at 12:15 PM

Kewajipan dan Peranan seorang Isteri

Isteri mempunyai kewajiban taat kepada suaminya, mendidik anak dan menjaga kehormatannya dan lain-lain. Ketaatan yang dituntut bagi seorang istrei bukannya tanpa alasan. Suami sebagai pemimpin, bertanggungjawab terhadap keluarganya, melindungi keluarga dan menjaga keselamatan mereka setiap masa dari aspek dunia dan juga akhirat.

Tanggungjawab seorang isteri sangat berat. Para suami hendaklah berusaha mendidik dan menjaga isteri dan anak-anaknya untuk memperoleh jaminan surga. Apabila anggota keluarganya masuk ke dalam neraka kerana salah didikan, maka suamilah yang akan bertanggunjawab di akhirat kelak nanti.

Ketaatan seorang isteri kepada suami dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju surga di dunia dan akhirat. Isteri boleh tidak mendengar perintah suaminya jika perintah suaminya bertentangan dengan hukum syara’, missal: disuruh berjudi, dilarang bertudung, dan lain-lain.

Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki. [al-Hadist].

Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang solehah. [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasa'i].

Wanita yang solehah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh kerana Allah telah memelihara (mereka). (Qs. an-Nisaa’: 34).

Ta’at kepada Allah, ta’at kepada Rasul, memakai jilbab (pakaian) yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah. (Qs. al-Ahzab: 32).

Sekiranya aku menyuruh seorang untuk sujud kepada orang lain. Maka aku akan menyuruh wanita bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami terhadap mereka. [al-Hadits].

Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan hatimu jika engkau memandangnya dan mentaatimu jika engkau memerintahkan kepadanya, dan jika engkau bepergian dia menjaga kehormatan dirinya serta dia menjaga harta dan milikmu. [al-Hadist].

Perselisihan

Suami dilarang memukul/menyakiti isteri, jika terjadi perselisihan ada beberapa cara untuk atasinya,

Isteri-isteri yang yang tidak mendengar kata kalian, maka nasihatilah mereka, pisahkanlah mereka dari tempat tidur, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang tidak membahayakan). Akan tetapi, jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. (Qs. an-Nisaa’: 34).

Hendaklah engkau beri makan isteri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam rumah. [al-Hadits].

Jika kalian merasa khawatir akan adanya persengketaan diantara keduanya, maka utuslah seorang (juru runding) dari pihak keluarga suami dan sorang juru runding dari pihak keluarga isteri. Jika kedua belah pihak menghendaki adanya perbaikan, niscaya Allah akan memberi taufik kepada suami-isteri. (Qs. an-Nisaa’: 35).

Demikianlah Islam mengatur dengan sempurna kehidupan keluarga sehingga terbentuk keluarga sakinah dan bahagia dunia-akhirat.Wallahua’lam

0 comments:

Post a Comment

 

Never Ending Wonderful Story Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting