Sunday, June 27, 2010
New semester has begun...
Tuesday, June 15, 2010
V.I.P
Khabarnya kau dah kecewa
Dengan diriku yang tak luangkan masa
Masa bercengkerama bersamamu
Oh! Kasih kau perlu tahu
Tiada yang penting selain cintamu oh! sayang
Tiada yang ku sanjung hanya dirimu seorang
Berikanlah ku peluang untuk buktikan padamu
Kau V.I.P di hatiku
Mungkin ku tak arif mempamerkan cinta
Ku sangka kau bisa faham
Ku sedar caraku tidak cukup mesra
Mesra bercengkerama bersamamu
Oh! Kasih kau perlu tahu
Walau tidak bersama engkau selalu di hatiku
Monday, June 14, 2010
Kewajipan seorang Suami
Kewajipan Suami
Suami mempunyai kewajiban mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, tetapi disamping itu ia juga berfungsi sebagai kepala rumah tangga atau pemimpin dalam rumah tangga. Allah SWT dalam hal ini berfirman:
Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, kerana Allah telah melebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya dan kerana mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka. (Qs. an-Nisaa’: 34).
Menikah bukan hanya masalah mampu mencari duit, walaupun ini juga penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting tulang memeras keringat untuk mencari rezeki yang halal tetapi ternyata tidak mampu menjadi pemimpin bagi keluarganya.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (Qs. at-Tahriim: 6).
Suami juga harus mempergauli isterinya dengan baik:
Dan pergauilah isteri-isteri kalian dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (Qs. an-Nisaa’: 19).
Barang siapa menggembirakan hati isteri, (maka) seakan-akan menangis takut kepada Allah. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari neraka. Sesungguhnya ketika suami isteri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan isteri (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa suami-isteri itu dari celah jarinya. [HR. Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Al-Khudzri].
Dalam satu kisah diceritakan, pada suatu hari isteri-isteri Rasul berkumpul ke hadapan suaminya dan bertanya, “Diantara isteri-isteri Rasul, siapakah yang paling disayangi?” Rasulullah s.a.w hanya tersenyum lalu berkata, “Aku akan beritahukan kepada kalian nanti.“
Setelah itu, dalam kesempatan yang lain, Rasulullah memberikan sebuah kepada isteri-isterinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar tidak memberitahu kepada isteri-isteri yang lain. Lalu suatu hari hari para isteri Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Yang paling aku sayangi adalah yang kuberikan cincin kepadanya.” Kemudian, isteri-isteri Nabi s.a.w itu tersenyum puas kerana menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak terasing.
Bahkan tingkat kesolehan seseorang sangat ditentukan oleh sejauh mana sikapnya terhadap istrinya. Kalau sikapnya terhadap isteri baik, maka ia adalah seorang lelaki yang baik. Sebaliknya, jika perbuatannya terhadap isterinya buruk maka ia adalah lelaki yang buruk.
Hendaklah engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam rumah. [al-Hadits].
Orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap keluarganya. Sesungguhnya aku sendiri adalah yang paling baik diantara kalian dalam memperlakukan keluargaku. [al-Hadits].
Begitulah, suami janganlah kesibukannya mencari nafkah di luar rumah lantas melupakan tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga. Suami berkewajiban mengontrol dan mengawasi anak dan istrinya, agar mereka senantiasa mematuhi perintah Allah, meninggalkan larangan Allah swt sehingga terhindar dari siksa api neraka. Ia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah jika anak dan istrinya meninggalkan ibadah wajib, melakukan kemaksiatan, membuka aurat, khalwat, mencuri, dan lain-lain.
Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta dipertanggungjawabkan atas yang dipimpinnya. [HR. Bukhari].
Sayangilah dan peliharalah isteri anda dari segala bahaya dan bencana, itu adalah 1 tanggungjawab yang penting apabila anda bergelar suami.
Peranan seorang Isteri
Kewajipan dan Peranan seorang Isteri
Isteri mempunyai kewajiban taat kepada suaminya, mendidik anak dan menjaga kehormatannya dan lain-lain. Ketaatan yang dituntut bagi seorang istrei bukannya tanpa alasan. Suami sebagai pemimpin, bertanggungjawab terhadap keluarganya, melindungi keluarga dan menjaga keselamatan mereka setiap masa dari aspek dunia dan juga akhirat.
Tanggungjawab seorang isteri sangat berat. Para suami hendaklah berusaha mendidik dan menjaga isteri dan anak-anaknya untuk memperoleh jaminan surga. Apabila anggota keluarganya masuk ke dalam neraka kerana salah didikan, maka suamilah yang akan bertanggunjawab di akhirat kelak nanti.
Ketaatan seorang isteri kepada suami dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju surga di dunia dan akhirat. Isteri boleh tidak mendengar perintah suaminya jika perintah suaminya bertentangan dengan hukum syara’, missal: disuruh berjudi, dilarang bertudung, dan lain-lain.
Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki. [al-Hadist].
Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang solehah. [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasa'i].
Wanita yang solehah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh kerana Allah telah memelihara (mereka). (Qs. an-Nisaa’: 34).
Ta’at kepada Allah, ta’at kepada Rasul, memakai jilbab (pakaian) yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah. (Qs. al-Ahzab: 32).
Sekiranya aku menyuruh seorang untuk sujud kepada orang lain. Maka aku akan menyuruh wanita bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami terhadap mereka. [al-Hadits].
Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan hatimu jika engkau memandangnya dan mentaatimu jika engkau memerintahkan kepadanya, dan jika engkau bepergian dia menjaga kehormatan dirinya serta dia menjaga harta dan milikmu. [al-Hadist].
Perselisihan
Suami dilarang memukul/menyakiti isteri, jika terjadi perselisihan ada beberapa cara untuk atasinya,
Isteri-isteri yang yang tidak mendengar kata kalian, maka nasihatilah mereka, pisahkanlah mereka dari tempat tidur, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang tidak membahayakan). Akan tetapi, jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. (Qs. an-Nisaa’: 34).
Hendaklah engkau beri makan isteri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam rumah. [al-Hadits].
Jika kalian merasa khawatir akan adanya persengketaan diantara keduanya, maka utuslah seorang (juru runding) dari pihak keluarga suami dan sorang juru runding dari pihak keluarga isteri. Jika kedua belah pihak menghendaki adanya perbaikan, niscaya Allah akan memberi taufik kepada suami-isteri. (Qs. an-Nisaa’: 35).
Demikianlah Islam mengatur dengan sempurna kehidupan keluarga sehingga terbentuk keluarga sakinah dan bahagia dunia-akhirat.Wallahua’lam